Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Islamophobia" di Eropa Mendesak Diatasi

Kompas.com - 01/07/2010, 03:03 WIB

Jakarta, Kompas - Dampak Islamophobia di Uni Eropa kini dirasa mendesak untuk segera ditangani. Diskriminasi terhadap minoritas Muslim di Eropa meningkat akibat persepsi yang keliru terhadap Islam.

Terkait hal itu, Uni Eropa memandang perlu belajar dari pengalaman Indonesia sebagai negara demokrasi berpenduduk Muslim terbesar. Pandangan itu mengemuka dalam seminar yang diselenggarakan Uni Eropa bertajuk ”Islam in Globalising World” di Jakarta, Rabu (30/6).

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Julian Wilson menjelaskan, studi yang dirilis EU Fundamental Rights Agency pada Mei 2009 menunjukkan, satu dari setiap tiga responden Muslim mengalami diskriminasi dan 11 persen mengalami kejahatan rasial.

Namun, di sisi lain, terdapat keterbukaan yang kian besar untuk berdialog antaragama. Peluang ini perlu dimanfaatkan optimal untuk mengikis persepsi keliru di Eropa tentang Islam.

Koordinator Wilayah Program Dialog Lintas Budaya British Council Mike Hardy mencontohkan, sebuah penelitian di Inggris tahun ini memperlihatkan, 58 persen masyarakat Inggris mengasosiasikan Islam dengan ekstremisme dan 69 persen mengasosiasikan Islam dengan represi perempuan.

Saat ini sekitar 5 persen dari populasi masyarakat Uni Eropa menganut agama Islam. ”Walaupun minoritas, fakta bahwa ada kelompok masyarakat di UE yang merasa teralienasi atau diisolasi itu persoalan serius yang mendesak diatasi,” ujar Hardy.

Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menegaskan, masyarakat UE perlu membuka mata bahwa Islam lebih dari Arab Saudi, Pakistan, Mesir, atau Turki. Diperlukan pertukaran pandangan dengan umat Islam di berbagai belahan dunia. Perlu pula dibina pemimpin-pemimpin Islam Eropa yang memahami sensitivitas dan sosiologi lokal. (DAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com