Rusia Siap Kurangi Lagi Gas ke Belarusia

MOSKOWA, KOMPAS.com - Rusia, Rabu (23/6), siap untuk mengurangi lagi pasokan gas ke Belarusia setelah Minsk menutup jalur transit gas Rusia ke Eropa di tengah perseteruan tentang pembayaran antara dua negara bertentangga pecahan Soviet itu memasuki hari ketiga.

Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, Selasa, memerintahkan  penutupan jalur transit pengiriman gas Rusia ke Eropa, setelah Moskowa mulai mengurangi pasokan gas yang dipompa ke Belarusia karena utang yang belum dibayar senilai hampir 200 juta dolar.

Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia dan Belarusia sering berselisih tentang harga energi dan bea cukai, tetapi perselisihan terbaru itu merupakan yang paling sengit. Para pengamat mengatakan, selain masalah kontrak, perselisihan gas Rusia-Belarusia juga menajam karena Lukashenko berpaling dari ketergantungan tradisional terhadap Kremlin dan mengejar hubungan yang lebih erat dengan Uni Eropa.

Gazprom, perusahaan gas Rusia, menjanjikan sengketa terbaru antara dua tetangga itu tidak akan mengganggu persediaan gas untuk kliennya di Eropa. Sejumlah anggota Uni Eropa, yaitu Lithuania, Jerman dan Polandia yang bergantung pada gas Rusia yang disalurkan melalui Belarusia, telah menyerukan kepada Minsk dan Moskowa untuk menghormati kewajiban kontrak mereka.

Juru bicara Gazprom, Sergei Kupriyanov, menolak berkomentar mengenai kemungkinan pengurangan lebih lanjut pada Rabu itu tetapi ia mengatakan kepada AFP kemarin bahwa pengurangan lebih lanjut mungkin saja terjadi. Raksasa gas itu telah mengatakan, pihaknya secara bertahap akan mengurangi pasokan gas hingga 85 persen dari volume normal jika  utang itu tidak diselesaikan dalam beberapa hari mendatang.

Senin, perusahaan itu telah mengurangi 15 persen pasokan gasnya ke Belarusia. Pengurangan itu berlanjut Selasa sebesar 30 persen.