Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 300 WNI Dipindahkan

Kompas.com - 19/05/2010, 13:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, Thailand, memindahkan 300 warga negara Indonesia dari tempat tinggal mereka yang berdekatan dengan lokasi bentrok ke tempat yang lebih aman.
   
"Hingga kemarin sore KBRI memindahkan 300 WNI ke tempat yang lebih aman karena kediaman mereka dekat dengan lokasi bentrok," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Teguh Wardoyo di Jakarta, Rabu (19/5/2010).
   
Teguh mengatakan, WNI yang dipindahkan itu adalah para diplomat dengan keluarganya serta kaum profesional yang bekerja di Thailand, termasuk WNI yang menikah dengan warga Thailand. "Mereka dipindahkan ke sekitar Wat Arun yang relatif lebih aman dan jauh dari lokasi bentrokan," katanya.
   
Menurut Teguh, Pemerintah Indonesia belum mengetahui kapan akan mengizinkan para WNI itu kembali ke tempat tinggalnya. "Kami lihat perkembangan di lapangan," ujarnya seraya berharap agar konflik tidak meluas.
   
Teguh juga belum dapat memastikan apakah akan ada tambahan WNI yang dipindahkan dari lokasi di sekitar konflik.
   
Ia menjelaskan, jumlah total WNI di Thailand sekitar 1.773 orang. Sementara yang tinggal di Bangkok dan sekitarnya berjumlah 1.504 orang. Sebagian besar WNI yang dipindahkan merupakan penghuni apartemen di Pecthburi Road.
   
Sementara itu, WNI diimbau menghindari daerah-daerah yang rawan kerusuhan di Kota Bangkok, yakni Witthayu, Rachaprarop, Pratunam, Petchburi, Silom, Bon Kai, Sathorn, Din Daeng, Lumpini Park, dan Sala Daeng.
   
Teguh juga mengatakan, sekalipun Bangkok memanas dengan adanya penindakan keras militer Thailand terhadap para pengunjuk rasa kelompok "Kaus Merah", KBRI di Bangkok tetap beroperasi. "KBRI tetap buka dan memberikan pelayanan bagi WNI yang membutuhkan," katanya.
   
Pertikaian terbuka antara militer Thailand dan kelompok Kaus Merah terjadi sejak Kamis (13/5/2010) dalam upaya aparat keamanan menutup lokasi unjuk rasa.
   
Upaya pasukan keamanan itu memicu bentrokan yang menewaskan sedikitnya 39 orang dan melukai ratusan orang lainnya.
   
Aksi kekerasan berdarah itu sempat mereda kemarin. Yang terdengar hanya suara tembakan sporadis.
   
Aksi protes yang diwarnai pertikaian terbuka itu mengubah sejumlah bagian kota berpenduduk 12 juta orang itu ke dalam zona-zona perang.
   
Aparat keamanan Thailand menggunakan peluru tajam dalam upaya mereka melumpuhkan aksi pengunjuk rasa. Upaya tersebut dilawan para demonstran pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra itu dengan senjata buatan dan bom molotov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com