Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Tewas dalam Konflik di Perbatasan

Kompas.com - 12/05/2010, 17:33 WIB

SKOPJE, KOMPAS.com — Empat orang tewas dalam baku tembak di sebuah desa dekat perbatasan Makedonia-Kosovo, Rabu (12/5/2010).

Ini merupakan insiden terburuk sejak berakhirnya konflik di Makedonia tahun 2001, demikian dilaporkan pihak keamanan.

Polisi mengatakan, baku tembak itu meletus ketika mereka berusaha menghentikan sebuah kendaraan yang diduga membawa senjata ilegal.

"Kami mengejar dan orang-orang di dalam mobil itu melepaskan tembakan, polisi membalas dan empat orang (di kendaraan itu) tewas," kata Ivo Kotevski, juru bicara kepolisian Makedonia kepada AFP.

Polisi mengatakan, mereka juga menyita sejumlah senjata yang rencananya akan diperlihatkan dalam jumpa pers Rabu malam. Baku tembak itu terjadi di dekat desa Radusa, tidak jauh dari perbatasan Makedonia dan Kosovo.

Wilayah perbatasan antara dua bekas negara Yugoslavia itu adalah rute rawan penyelundupan, dan pihak berwenang di kedua negara sedang berusaha menghentikan kegiatan ilegal itu.

Pekan lalu para pejabat NATO memperingatkan, insiden penyelundupan senjata yang terjadi di perbatasan itu dapat menggoyahkan wilayah itu.

Dua pekan lalu, Makedonia menyita senjata-senjata termasuk 20 peluncur roket, tiga mortir, tiga meriam antipesawat, 81 kilogram bahan peledak plastik, dan ratusan granat dan ranjau di daerah perbatasan dengan Kosovo.

Tidak seperti halnya dengan bekas republik-republik Yugoslavia lainnya, Makedonia memisahkan diri dari Yugoslavia tahun 1990-an tanpa terseret dalam konflik etnik.

Akan tetapi, ketegangan muncul tahun 2001 ketika pemberontak separatis etnik Albania bentrok dengan pasukan Pemerintah Makedonia dalam konflik yang berlangsung selama beberapa bulan dan diakhiri melalui perjanjian gencatan senjata yang diawasi pasukan NATO.

Saat konflik terjadi, desa Radusa merupakan salah satu dari lokasi pertempuran paling seru. Desa itu terletak di perbatasan dengan Kosovo, yang sebagian besar dihuni etnik Albania.

Wilayah itu merupakan zona larangan bagi pihak berwenang Makedonia. Sekitar 25 persen dari dua juta penduduk Makedonia adalah etnik Albania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com