Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petaka Terburuk di Teluk Meksiko

Kompas.com - 07/05/2010, 03:56 WIB

News Orleans, Kamis - Dampak tumpahan minyak di perairan Teluk Meksiko kian buruk dan meluas, Kamis (6/5). Sudah 1.900 orang, 300 kapal dan pesawat, termasuk 10 kapal selam, dilibatkan untuk menekan laju tumpahan minyak, tapi petaka ini belum juga dapat dikendalikan.

Minyak mulai mencemari perairan teluk setelah terjadi ledakan, Selasa (20/4) di Deepwater Horizon, sebuah anjungan pengeboran minyak, 66 kilometer lepas pantai Louisiana, AS. Usaha ini dimiliki Transocean Ltd, tapi sedang disewa oleh British Petroleum (BP) PLc, sebuah perusahaan minyak dari Inggris.

Titik ledakan tepat mengenai kepala sumur yang berada di kedalaman 1.500 meter di bawah permukaan laut. Setidaknya 11 pekerja tewas dan sejak itu mayat mereka belum juga ditemukan. Bencana ini diramalkan bisa menyaingi tumpahan minyak Exxon Valdez, tahun 1989, yang disebut sebagai terburuk dalam sejarah perminyakan Amerika.

Dua hari pascaledakan, tepatnya Kamis, 22 April 2010, sebagian anjungan roboh. Sejak itu semburan minyak mentah sekitar 5.000 barrel atau 210.000 galon (795.000 liter) per hari merembet semakin jauh dari pusat ledakan akibat terbawa arus. Badan Penerbangan dan Antariksa AS per 27 April sempat merilis gambar udara tumpahan minyak. Saat itu luas area yang tercemar 9.933 km (77 x 129 km). Pada hari Kamis, tumpahan minyak semakin meluas.

Terancam mati

Memasuki minggu kedua sejak ledakan itu, Kamis (6/5), dampak tumpahan minyak kian buruk. Departemen Margasatwa dan Perikanan Louisiana mengatakan, lebih dari 600 spesies hewan terancam mati. Di lepas pantai Louisiana adalah habitat bagi 445 jenis ikan, 134 jenis burung, 45 jenis mamalia, serta 32 jenis reptil dan amfibi. Habitat pelikan coklat dalam kondisi kritis.

Ahli biologi Louisiana, Robert Lover, mengatakan, pelikan coklat yang dijuluki ”si burung anggun” bertelur di pesisir pulau-pulau kecil di perairan Teluk Meksiko. Burung itu terancam mati karena memakan ikan yang tercemar minyak. Begitu juga kura-kura, katak, buaya, paus, lumba-lumba, manatee, tuna, hiu, kakap, dan tiram terancam mati jika minyak tidak dibersihkan.

Burung-burung dan hewan lainnya itu menghuni 1.700 pulau di Teluk Meksiko wilayah Florida. Gugus pulau ini membentang dari Florida Keys hingga Key West yang legendaris itu. Kematian hewan-hewan itu sudah di depan mata. Selain minyak menutupi muka laut, gumpalan minyak mengandung aspal mencemari tengah hingga dasar laut.

Robert S Carney, pakar kelautan Universitas Negeri Louisiana, mengatakan, aspal membuat semakin banyak biota laut terancam. Bakteri, plankton, cacing, dan biota kecil lain menyerap minyak. Mereka dimakan ikan kecil, kepiting, dan udang yang juga dimakan hewan laut yang lebih besar. Padang terumbu karang juga hancur.

Ribuan warga, terutama para nelayan di pesisir Havana (Kuba), Tampa, New Orleans, Houston di AS, hingga di sepanjang pesisir timur Meksiko terpukul. Hasil tangkapan nelayan merosot tajam. Nelayan Louisiana menuturkan, ”lahan garapan” mereka tercemar berat. Jason Malerine (26), nelayan, mengatakan bahwa upaya pengendalian oleh pemerintah sangat lambat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com