Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Baath Mengadakan Pertemuan

Kompas.com - 30/04/2010, 05:47 WIB

DAMASCUS, KOMPAS.com - Partai Baath Irak yang dilarang, yang terusir dari kekuasaan dalam serangan pimpinan-AS 2003, mengadakan pertemuan umum pertamanya di ibukota Suriah, Damaskus, Kamis (29/4/2010).

"Kami mengadakan pembicaraan untuk mempersatukan partai," kata Ghazwan Qubaissi, orang nomer dua dalam kelompok pimpinan Muhammad Yunes al Ahmad, bekas gubernur pada masa presiden dan pemimpin partai Baath Saddam Hussein.

"Tidak ada perbedaan antara anggota partai Baath di sini dan mereka yang di sana (Irak). Semuanya menyumbang pada pembebasan negara itu," ujarnya pada pertemuan di sebuah pusat kebudayaan di Damaskus yang dihadiri oleh 300-500 orang itu.

Ia merujuk pada kelompok yang dipimpin oleh Ezzat Ibrahim al Duri, orang nomer dua Saddam dan pejabat partai berpangkat tinggi yang masih dalam pelarian, tujuh tahun setelah serangan yang membagi Baath menjadi kelompok pimpinan-Duri dan kelompok yang dipimpin oleh Ahmad.

Beberapa pejabat senior partai Baath Irak melarikan diri setelah jatuhnya Saddam ke Suriah, yang diperintah oleh kelompok partai Baath saingan, gerakan nasionalis Arab.

Pada Agustus 2009, krisis diplomatik memanas antara Irak dan Suriah ketika Baghdad minta ekstradisi bekas pejabat Baath yang dituduh telah memerintahkan serangan mematikan di Baghdad, termasuk Ahmad.

Suriah membantah telah menyembunyikan orang-orang di belakang serangan tersebut. Qubaissi pada pertemuan itu juga menyerang para pemimpin baru Irak yang telah menyimpang dari rekonsiliasi nasional karena mereka dalam proses untuk mengesampingkan semua orang Baath dan nasionalis.

Komisi Keadilan dan Akuntabilitas telah melarang sekitar 500 calon dari pemilu 7 Maret di Irak karena yang diduga hubungan mereka dengan partai Baath.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com