BEIJING, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan China, Kamis (15/4/2010), membantah laporan media massa bahwa sekitar 200 siswa sekolah dasar tewas terkubur di reruntuhan gedung sekolah akibat gempa pada Rabu di China barat.
Juru Bicara Kementerian Pendidikan Xu Mei mengatakan, jumlah pasti anak-anak di sekolah dasar di Kabupaten Yushu, Provinsi Qinghai, itu belum diketahui, tetapi jumlahnya diyakini kurang dari laporan tersebut.
Xu mengatakan, para pejabat Kementerian Pendidikan sedang berusaha memastikan keberadaan semua siswa yang belajar di sekolah tersebut saat gempa.
Media massa China pada Kamis pagi mengungkapkan, para guru di sekolah itu yakin bahwa sekitar 200 siswa terkubur di reruntuhan bangunan sekolah.
Kementerian Pendidikan dalam pernyataannya pada Kamis mengatakan, otoritas pendidikan telah memerintahkan untuk belajar lagi seperti biasa dan bangunan-bangunan sekolah yang runtuh akan dibangun kembali sesegera mungkin.
Sementara itu, Perhimpunan Penyandang Cacat China merencanakan untuk mengirim tim penyelamat berupa 20 pekerja medis termasuk para ahli amputasi, neurologi, dan bedah otak ke zona gempa. Perhimpunan tersebut beserta Yayasan Penyandang Cacat China telah sepakat untuk memberi bantuan 1 juta yuan (146.483 dollar AS) untuk membantu penyandang cacat dan keluarga mereka di kawasan-kawasan yang dilanda gempa.
Jumlah korban tewas akibat gempa tersebut diperkirakan mencapai 600 orang.