Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pelecehan dalam Gereja Katolik Terus Bermunculan

Kompas.com - 25/03/2010, 12:25 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Pengungkapan terbaru dugaan penutup-nutupan kasus paedofilia dalam Gereja Katolik menimpa Paus Benediktus XVI, Rabu (24/3/2010) malam.

Harian The New York Times yang mendapat dokumen dari gereja lokal di AS melaporkan, kasus terbaru itu berkaitan dengan seorang pastor di AS yang dikenal dengan nama Murphy yang dituduh menganiaya hingga 200 bocah tuli. Dokumen itu, yang muncul sebagai bagian dari perkara pelecehan di seputar sekolah khusus anak-anak tuli di Negara Bagian Wisconsin, memperlihatkan korespondensi langsung dari tersangka (kasus itu) dengan Kardinal Joseph Ratzinger pada 1996. Joseph Ratzinger adalah nama asli Paus Benediktus XVI.

Menurut Times, pengadilan terhadap Murphy dihentikan setelah dia menulis surat langsung kepada Ratzinger untuk memprotes kemungkinan hukuman atas kasus pelecehan. "Saya hanya ingin hidup dalam waktu yang tersisa dalam martabat imamat saya," tulis Murphy kepada Ratzinger, menurut dokumen tersebut. "Saya meminta bantuan Anda dalam persoalan ini."

Dokumen itu tidak memiliki tanggapan dari Ratzinger. Menurut Times, Murphy meninggal dua tahun kemudian sebagai pastor. Murphy bekerja di sekolah itu dari 1950 hingga 1974. Dokumen-dokumen di gereja Wisconsin, kata Times, menunjukkan bahwa tiga uskup pengganti di negara bagian itu telah diberi tahu bahwa Murphy melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Namun, kasus itu tidak pernah dilaporkan kepada pihak berwajib.

Kasus itu muncul ke permukaan di tengah penyingkapan sejumlah skandal pelecehan seksual yang melibatkan para imam Gereja Katolik di sejumlah negara, termasuk Irlandia, Austria, Belanda, dan Swiss. Paus telah meminta maaf atas pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah pastor di Irlandia dalam sebuah surat. Namun, menurut korban, langkah itu belum cukup untuk mengatasi skandal tersebut.

Skandal-skandal itu juga telah mendekati Paus sendiri. Dalam sebuah kasus di negara asalnya di Jerman, Dioses Munich dan Freising mengatakan baru-baru ini bahwa Ratzinger, ketika menjadi uskup di sana, pada 1980 menyetujui untuk memberi tumpangan kepada seorang pastor yang diduga melakukan pelecehan saat pastor itu menjalani terapi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com