Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libya Bebaskan Pemimpin Kelompok Garis Keras

Kompas.com - 24/03/2010, 16:35 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com - Libya telah membebaskan tiga pemimpin kelompok garis keras Libya yang mendekam di penjara, kata putera pemimpin Libya Moamer Khadafi, Saif al-Islam.

Kelompok itu, Kelompok Pertempuran Islam Libya (LIFG), diduga memiliki hubungan dengan jaringan Al Qaeda, tapi telah meninggalkan pemikiran militan tahun lalu. Saif al-Islam berdiri di samping ketiga orang itu pada konferensi pers di Tripoli, Selasa.

Ia mengumumkan, mereka itu termasuk di antara 214 tawanan terkait dengan kelompok Islam garis keras yang akan dibebaskan segera. "Hari ini adalah hari yang sangat penting dalam sejarah Libya karena kita akan mengumumkan hari ini, ketika kita mengakhiri masalah di antara rakyat Libya dan mereka semua dapat berjabat tangan," kata Saif.

Abdelhakim Belhaj, emir atau komandan LIFG, dan wakilnya, Sami Assaadi dan Khaled Asherif, telah menulis buku ketika di dalam penjara yang menyatakan mereka telah meninggalkan kekerasan dan mendesak para pemuda untuk mencari inspirasi bagi perdamaian dari kitab suci Islam, Al Quran.

Libya telah membebaskan beberapa ratus orang yang dipenjarakan karena berhubungan dengan kelompok Islam garis keras. Saif, yang adalah perantara dalam membicarakan kemunculan kembali Libya dari pengucilan internasional dalam satu dasawarsa terakhir, memelopori pembebasan itu dan mendesakkan rekonsiliasi dengan bekas gerilyawan yang telah meninggalkan kekerasan.

Namun ayahnya, Muamer Khadafi, mengatakan pada Januari lalu bahwa Libya akan memertahankan 300 gerilyawan dalam penjara dengan waktu tak tertentu, bahkan setelah mereka menyelesaikan masa penahanan mereka, untuk mencegah mereka melakukan serangan baru. Pernyataannya itu diinterpretasikan oleh banyak warga Libya sebagai sinyal bahwa ia ingin mengakhiri upaya Saif untuk mengupayakan rekonsiliasi dengan bekas gerilyawan.

Beberapa pengamat menyatakan, upaya Saif untuk membebaskan para pengikut garis keras dari penjara itu dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan luas di antara kelompok oposisi, termasuk kelompok Islam, yang mencakup gerilyawan Islam yang merupakan unsur sangat berpengaruh dari oposisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com