Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

Bahasa dan Sastra untuk Berantas Buta Huruf

Kompas.com - 15/03/2010, 14:15 WIB

Surabaya, Kompas - Angka buta huruf yang sangat tinggi di Jawa Timur terjadi akibat tiadanya budaya membaca yang sehat. Pendidikan dasar juga terlalu berorientasi pada ujian dan pelajaran sains. Padahal, bahasa dan sastra bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan komunikasi seorang anak serta berguna untuk pendidikan budi pekerti.

Tingginya angka buta huruf ini, menurut mantan Ketua Dewan Pendidikan Jatim Daniel M Rosyid, akibat kegagalan pendidikan membangun budaya baca. Pelajaran bahasa dianggap tidak begitu penting ketimbang sains.

Anak-anak dijejali berbagai konsep pelajaran dengan sistem pengajaran satu arah dari guru. Anak-anak pun tidak terbiasa mengekspresikan diri dan berkomunikasi. Akibatnya, generasi yang terbentuk hanya menjadi konsumen gagasan, bukan pencipta gagasan baru.

Perpustakaan juga sangat minim. Di Surabaya hanya terdapat satu perpustakaan milik Pemerintah Kota Surabaya dan satu perpustakaan milik Pemprov Jatim. Tidak semua sekolah memiliki perpustakaan. Kalaupun sekolah punya perpustakaan, koleksinya umumnya berupa buku ajar dan bukan buku cerita fiksi yang menarik minat baca anak-anak.

Semestinya, kata Daniel yang ketika dihubungi pada Minggu (14/3) berada di Probolinggo, siswa diajak membaca buku, mengadakan studi literatur di perpustakaan, dan tidak hanya menggunakan buku teks. Bahkan, kalau bisa, siswa mengakses situs web yang menunjang. Anak-anak juga perlu ditargetkan untuk membaca sejumlah buku, terutama tentang sejarah Indonesia, tokoh nasional, dan sastra, kemudian mendiskusikannya. Nilai nasionalisme dan budi pekerti pun bisa sekaligus ditanamkan.

Buku-buku murah berharga mulai Rp 5.000 juga bisa diperoleh di Kompas Gramedia Fair 2010, yang akan diselenggarakan pada 31 Maret-4 April di Gramedia Expo, Surabaya. Dengan buku-buku yang diobral, menurut Ketua Panitia Kompas Gramedia Fair 2010 FX Kristanto, diharapkan masyarakat bisa meningkatkan kebiasaan membaca. KGF juga disemarakkan dengan dialog interaktif, peluncuran buku, dan berbagai lomba ini diharapkan bisa membantu mencerdaskan masyarakat. (INA)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com