Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bo Xilai, Bintang di Partai Komunis China

Kompas.com - 04/03/2010, 05:39 WIB

Rakaryan Sukarjaputra

Partai Komunis China berkongres pekan ini dan menjadi peristiwa politik besar di negara komunis yang menjadi kekuatan ekonomi terkemuka dunia itu. Nama Bo Xilai pun banyak disebut sebagai calon pemimpin China baru.

Surat kabar resmi Partai Komunis China (PKC), People’s Daily, menobatkan Ketua PKC Provinsi Chongqing itu sebagai ”Tokoh Tahun Ini” dari hasil jajak pendapat. Kepopulerannya disetarakan dengan Rudy Giuliani, mantan Gubernur New York, yang populer di mata warganya. Akan tetapi, masih menjadi pertanyaan apakah Bo juga populer di mata para tokoh PKC.

Bo kelahiran Juli 1949 lulus dari Akademi Ilmu-ilmu Sosial China pada 1982 dengan gelar master. Pada tahun 1968 atau pada usia 19 tahun, dia sudah mulai bekerja di sebuah perusahaan perbaikan perangkat- perangkat keras bagian dari Biro Second Light Industry, Beijing.

Penghasilan dari pekerjaannya itu kemudian dijadikan bekal biaya kuliah di Universitas Peking jurusan sejarah (1977). Dia secara khusus memperdalam sejarah dunia hingga mendapat gelar sarjana pada 1979.

Bo adalah putra Bo Yibo, seorang tokoh gaek Revolusi Komunis. Dia mengikuti jalur politik ayahnya dengan bergabung ke PKC pada Oktober 1980. Dia mendapatkan penugasan pertama di Kantor Riset Sekretariat Komite Sentral PKC. Setelah itu, dia ditunjuk sebagai Wakil Ketua dan kemudian Ketua Komite PKC Kecamatan Jinxian, di Provinsi Liaoning.

Kariernya di PKC terus menanjak hingga kemudian ditunjuk sebagai penjabat Wali Kota Dalian, Distrik Jinzhou, pada 1992. Kemudian dia secara resmi menjadi Wali Kota Dalian sejak 1993 untuk dua kali masa jabatan.

Setelah itu, dia memegang jabatan Wakil Gubernur Provinsi Liaoning berada dalam genggamannya pada Januari 2001 dan sebulan kemudian dia langsung ditunjuk sebagai Gubernur Liaoning, yang lalu ditetapkan pada pemilihan umum PKC 2003.

Bo dianugerahi gelar Model Nasional untuk Penghormatan pada Orangtua pada 1995, kemudian disusul dengan penghargaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Habitat Scroll of Honor pada 1999, atas kontribusi briliannya pada konstruksi perumahan dan pembangunan berkelanjutan, sebuah karyanya sebagai Wali Kota Dalian yang dikenal sebagai kota tebersih di China pada saat itu.

Sadar media

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com