Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palang Merah Tutup Pos Bantuan di Afganistan

Kompas.com - 23/02/2010, 04:51 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Palang Merah Internasional menyatakan telah menutup pos bantuan pertama karena pertempuran dan jalan-jalan yang diranjau selama serangan pimpinan AS terhadap Taliban di Afganistan selatan.
       
Menurut Komite Internasional Palang Merah (ICRC), jalan yang dipasangi ranjau di daerah Marjah di mana 15.000 prajurit melancarkan serangan membuat sulit orang untuk pergi meminta bantuan.

Para komandan juga mengatakan bahwa bom-bom rakitan yang dikenal sebagai peledak improvisasi (IED) telah memperlambat gerak maju pasukan gabungan NATO, AS dan Afghanistan. "Kini, karena gerakan di Marjah sulit akibat pertempuran dan IED, personel bantuan pertama ICRC merawat pasien di rumah mereka, karena mereka yang membutuhkan perawatan seringkali tidak bisa bergerak atau takut melakukan hal itu," kata ICRC.
       
"ICRC akan berusaha segera membuka lagi pos bantuan pertama," tambah organisasi itu dalam sebuah pernyataan.

Sejumlah rumah sakit di Lashkar Gah, ibukota Provinsi Helmand, Afganistan selatan, dan di Provinsi Kandahar telah menerima sejumlah pasien dari zona perang. Namun, jalan dari Marjah diranjau dan ditutup untuk lalu-lintas.
       
"ICRC mengungsikan 40 pasien yang terluka dan sakit ke rumah sakit Lashkar Gah sejak dimulainya serangan yang sekarang. Sebagian besar pasien membutuhkan perawatan untuk menyelamatkan hidup mereka," katanya.
       
"Rute alternatif ada namun juga dipasangi IED dan melewati putaran-putaran panjang, yang menunda pengangkutan pasien," tambahnya.

Seperti doketahuim serangan di Marjah dan Nad Ali di kawasan lembah tengah Sungai Helmand bertujuan menumpas Taliban dan memulihkan lagi kendali pemerintah atas wilayah tersebut.

Marinir AS saat ini memimpin 15.000 prajurit AS, NATO dan Afganistan dalam Operasi Mushtarak yang bertujuan menumpas militan, yang diluncurkan menjelang fajar Sabtu (13/2) untuk membuka jalan agar pemerintah Afghanistan bisa mengendalikan lagi daerah Helmand penghasil opium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com