Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Minta Tentara Belanda Bertahan di Afghanistan

Kompas.com - 21/02/2010, 07:14 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com - NATO minta tentara Belanda untuk bertahan di Afghanistan setelah perselisihan mengenai misi mereka menyebabkan jatuhnya pemerintah Belanda.

Lebih dari 16 jam pembicaraan telah gagal menyelamatkan koalisi kiri-tengah yang berusia tiga tahun setelah Partai Buruh, PvdA, mengatakan mereka tidak akan mendukung perpanjangan pengerahan tentara Belanda di Afghanistan yang tidak populer melewati 2010.

Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen telah meminta Belanda awal bulan ini untuk menerima peran baru dan tetap berada di Afghanistan hingga Agustus 2011, satu tahun lebih lama dari yang direncanakan.

Permintaan itu membutuhkan persetujuan dengan suara bulat kabinet. Sekitar 1.950 tentara Belanda telah dikerahkan di provinsi Uruzgan di Afghanistan.

Lokasi ini merupakan tempat produksi opium tinggi, di bawah Pasukan Bantuan Keamanan Internasional pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Misi Belanda itu, yang dimulai pada 2006, telah diperpanjang dengan dua tahun dan negara itu kehilangan 21 tentara.

"Ini merupakan pembicaraan antara pemerintah Belanda dan pihak NATO yang harus dihormati keputusannya," kata James Appathurai Sabtu (20/2/2010), juru bicara aliansi itu.

Namun ia menambahkan, Rasmussen percaya bahwa jalan terbaik ke depan bagi misi secara keseluruhan bisa berupa operasi Belanda yang lebih kecil setelah Agustus 2010.

Misi baru itu akan memusatkan pada tim pembangunan provinsi di Uruzgan, dengan tekanan lebih besar pada pelatihan, ujarnya.

"Apapun yang terjadi setelah tanggal itu, rakyat Afghanistan dapat yakin bahwa NATO akan terus membantu mereka selama diperlukan," ujar Appathurai menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com