Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Bocorkan Tawaran Transaksi Perancis

Kompas.com - 16/02/2010, 04:40 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Kepala Badan Atom dan Energi Iran Ali Akbar Salehi mengatakan kepada kantor berita domestik bahwa Perancis pernah menawarkan akan mengirim bahan bakar keperluan nuklir Iran untuk dipertukarkan. Namun, saat hal itu dipertimbangkan, Perancis, Amerika, dan Rusia membantah adanya proposal tersebut.

Proposal yang baru datang itu adalah tanggapan atas keputusan Iran yang minggu lalu mengumumkan memulai pengayaan uranium ke tingkat 20 persen yang diperlukan untuk penelitian medis Teheran.

"Setelah Iran memutuskan sendiri untuk memproduksi uranium yang diperkaya sampai 20 persen, Perancis, Rusia dan Amerika Serikat menyampaikan proposal baru yang sedang kami pertimbangkan," demikian Salehi, dikutip kantor berita ILNA.

"Saya tidak akan mengungkap isi proposal ini," katanya kepada kantor berita Fars.

Perancis, yang telah menyediakan bahan bakar untuk reaktor Teheran di bawah perjanjian penggunaan uranium yang diperkaya dan disediakan oleh Rusia dan Amerika Serikat, membantah adanya usulan baru itu secara resmi.

"Salehi seharusnya tahu, yang kami tawarkan hanya salah satu item yang diusulkan IAEA (Badan Energi Atom Internasional) pada bulan Oktober, dan sejauh ini belum menerima jawaban yang memuaskan," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis, Bernard Valero.

Gedung Putih mengatakan tidak ada proposal baru, sementara Kementerian Luar Negeri Moskwa pun sepakat bergabung dalam penyangkalan itu.

"Rusia, Amerika Serikat, dan Perancis hanya mengukuhkan dukungan bahwa mereka setuju dengan usulan Badan Energi Atom Internasional di luar negeri tentang pengayaan bahan bakar nuklir hingga 20 persen," kata seorang sumber kementerian.

Di bawah proposal yang disusun oleh badan pengawas PBB dan didukung oleh negara-negara besar itu, Iran akan menerima imbalan jika menerima bahan bakar untuk reaktor Teheran dari Perancis dan Rusia.

Pemerintah Barat telah mendorong Iran untuk mengirim semua uranium yang diperkaya secara rendah sebelum menerima bahan bakar apa pun. Namun, Iran berkeras bahwa mereka seharusnya hanya mengirim uranium seperti menerima bahan bakar. Mereka juga menuntut agar pertukaran terjadi di negara mereka sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com