Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah "Satelit Tikus" Iran yang Bikin AS Sewot

Kompas.com - 04/02/2010, 03:15 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Pemerintah Iran hari Rabu (3/2/2010) sukses meluncurkan satelit pengangkut yang membawa tikus, kura-kura, dan cacing. Peluncuran itu dilakukan di tengah kekhawatiran Barat atas penggunaan nuklir dan ruang industri untuk mengembangkan senjata atom dan balistik.

Televisi Pemerintah Iran menyatakan, roket Kavoshgar 3 (Explorer) membawa kapsul berisi hewan hidup, menandai percobaan pertama Iran mengirim makhluk hidup ke ruang angkasa.

Rekaman televisi menunjukkan, tikus putih, cacing, dan kura-kura kecil itu ditempatkan pada sebuah tempat khusus.

Amerika Serikat menilai peluncuran roket itu sebagai tindakan provokatif di mana peralatan itu sebenarnya bisa digunakan untuk mengembangkan rudal balistik dan juga untuk meluncurkan satelit.

Wakil juru bicara Gedung Putih, Bill Burton, mengatakan, pemerintahan Obama yang masih bersitegang dalam konfrontasi nuklir dengan Teheran akan memeriksa laporan tentang peluncuran itu.

Namun, dia menambahkan bahwa gerakan Iran itu sebagai langkah provokatif. Sebelumnya, Perancis yang telah menerima kabar dari peluncuran itu mengaku sangat khawatir.

"Pengumuman ini hanya memperkuat keprihatinan masyarakat internasional bahwa Iran telah mengembangkan program nuklir yang tidak teridentifikasi untuk tujuan sipil," kata seorang juru bicara di Paris.

Kantor berita Iran, ISNA, melaporkan, kapsul yang membawa makhluk hidup itu kembali ke Bumi dengan selamat setelah perjalanan berbentuk huruf  U seperti yang direncanakan. Namun, tidak dijelaskan bagaimana kondisi hewan tersebut.

"Ini merupakan pekerjaan besar bisa mengirimkan organisme hidup ke ruang angkasa. Kami melakukan percobaan pada mereka dan mereka kembali ke Bumi," kata Presiden Mahmoud Ahmadinejad ketika menyampaikan pidato peluncuran.

Kantor berita ILNA melaporkan, Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan, data-data biologis tentang kondisi binatang tersebut akan dievaluasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com