Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tahun Berakhirnya Politik Apartheid

Kompas.com - 03/02/2010, 00:35 WIB

CAPE TOWN, KOMPAS.com - Dua puluh tahun setelah mengumumkan pembebasan Nelson Mandela dari penjara, Presiden Afrika Selatan dari kulit putih yang terakhir, FW de Klerk, mengatakan bahwa penghapusan sistem apartheid telah menghindarkan mereka dari bencana.


"Sembilan hari di antara (pidatonya kepada parlemen) dan pembebasan Nelson Mandela pada 11 Februari, telah mengubah Afrika Selatan untuk selamanya," kata FW de Klerk dalam sebuah konferensi memperingati ulang tahun ke-20 pengumuman pembebasan itu, Selasa.

"Ini sesuatu yang tepat bagi kita untuk merayakan ulang tahun ke-20 dari 2 Februari 1990 - bukan untuk menghormati peran saya atau peran dari setiap individu atau pihak lain, tetapi karena ini telah mencegah bencana," katanya.

De Klerk adalah presiden Afrikan Selatan pada 1989-1994. Ia menyampaikan seruan baru kepada parlemen agarmembuat konstitusi baru yang demokratis, mencabut larangan partai politik oposisi dan mengumumkan pembebasan semua tahanan politik, termasuk yang akhirnya menjadi presiden penggantinya, Mandela.

De Klerk yang memimpin Partai Nasional pro apharteid turun ketika Partai ANC pimpinan Mandela memenangkan pemilihan multi-rasial pada tahun 1994.

Paul Graham, Direktur Eksekutif Institut Demokrasi di Afrika Selatan, kepada AFP mengatakan, apa yang dilakukan De Klerk adalah idealisme untuk menyelamatkan negeri itu dari bencana, yakni sistem politik yang telah membawa bangsa itu ke ambang perang saudara. "Ekonomi sedang ambruk di bawah beratnya sanksi internasional, dan kondisi negara terus memburuk," kata Graham.

Editorial Surat Kabar The Star mengatakan, De Klerk tidak akan pernah menjadi pahlawan semua orang, tetapi keputusannya pada 2 Februari 1990 adalah sebuah keberanian melakukan hal yang benar.

Namun demikian, negara ini masih menghadapi banyak tantangan saat ini. Di antaranya 30 persen penduduknya yang masih pengangguran, tingkat kejahatan, sistem pendidikan yang buruk dan serta jurang lebar antara mereka yang kaya dan miskin. Akankah ini terselesaikan di bawah kepemimpinan saat ini ?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com