Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Teroris Malaysia Terkait dengan Ustaz Suriah

Kompas.com - 28/01/2010, 16:25 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Sepuluh tersangka teroris internasional yang ditahan Pemerintah Malaysia punya kaitan dengan seorang ustaz asal Suriah. Seorang saksi, yang ikut tertangkap tetapi kemudian dibebaskan, mengungkapkan hal itu pada Kamis (28/1/2010).

Sementara itu, laporan harian New Straits Times, Kamis, yang mengaitkan ke-10 tersangka dengan pria Nigeria yang berupaya meledakkan sebuah pesawat komersial AS pada tanggal 25 Desember lalu tidak dapat dikonfirmasi.

Saksi bernama Muhammad Yunus Zainal Abidin itu mengindentifikasi ustaz tersebut berkebangsaan Suriah dan bernama Aiman al Dakkak. Aiman seorang guru agama freelance yang berusia 50 tahun dan telah tinggal di Malaysia sejak tahun 2003.

Menteri Dalam Negeri Malaysia, Rabu, mengumumkan bahwa seorang warga Malaysia dan sembilan orang warga asing telah ditangkap berdasarkan UU Keamanan Internal (ISA). Menurut menteri tersebut, mereka terkait dengan kelompok militan internasional. Namun, dia tidak memberikan rincian mengenai hal itu.

UU ISA memungkinkan penahan tanpa batas dan tanpa proses pengadilan. Malaysia beberapa kali menggunakan UU ini dalam menangani para militan, termasuk mereka yang terkait dengan jaringan Jemaah Islamiah (JI). Jaringan tersebut mempropagandakan kalifah Muslim di Asia Tenggara.

Salah satu pemimpin top JI, Noordin Top, adalah warga Malaysia yang kemudian tewas dalam sergapan polisi di Jawa Tengah, tahun lalu.

Mahasiswa internasional
Muhammad Yunus Zainal Abidin mengatakan, dia adalah salah satu peserta dari sekitar 50 orang yang menghadiri ceramah keagamaan yang diberikan Aiman di rumahnya di sebuah desa di pinggiran Kuala Lumpur pada 21 Januari lalu ketika polisi menyerbu rumah tersebut. Ke-50 orang itu umumnya mahasiswa internasional berusia 20 hingga 40 tahun dan berasal dari Malaysia, Nigeria, Eritrea, Suriah, Jordania, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

Yunus mengatakan bahwa polisi, yang mengenakan rompi anti-peluru dan bersenapan mesin, menyiduk semua pria itu ke pusat latihan polisi di Kuala Lumpur. Mereka kemudian ditanya, apakah di antara mereka ada yang berasal dari Yaman, Rusia, atau Pakistan, sebelum akhirnya dipisah berdasarkan kewarganegaraan dan ditanyai.

"Mereka bertanya, apa rencana kami, apa yang dia (Aiman) katakan kepada kami," kata Yunus yang berbicara kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers di Kuala Lumpur. Konferensi ini diselenggarakan oleh kelompok anti-ISA, Gerakan Menghapus ISA.

Yunus mengatakan bahwa mereka dibebaskan pada pukul tiga dini hari waktu setempat pada hari Jumat setelah ditanyai, kecuali 12 orang termasuk Aiman. Menurut Yunus, kedua belas orang itu tidak punya kaitan dengan kelompok militan.

Yunus memberikan nama dan kebangsaan dari sembilan orang yang ditahan, yaitu seorang Malaysia, empat orang Suriah, dua orang Nigeria, seorang Yaman, dan Jordania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com