PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com
”Ini benar-benar mukjizat dan kita bisa berharap ini bukan yang terakhir,” kata komandan tim penyelamat Perancis, Letnan Kolonel Christophe Renou, Minggu.
Exantus bertahan hidup hanya dengan minum Coca-Cola dan kudapan ringan. ”Saya merasa baik,” ujarnya di rumah sakit di Creole.
Beberapa jam sebelum Exantus ditemukan, Pemerintah Haiti dan PBB memutuskan untuk menghentikan pencarian korban selamat. Akan tetapi, 60 anggota tim penyelamat internasio-
Para pekerja kemanusiaan internasional mempercepat penyaluran bantuan. Kritik terus bermunculan karena makanan, air, dan obat-obatan tidak sampai kepada korban setelah 12 hari gempa..
Tanda-tanda kehidupan normal mulai tampak di ibu kota Haiti, Port-au-Prince. Sejumlah toko dan penjual di jalanan mulai terlihat, begitu juga lalu lintas dan orang-orang yang mengantre di bank.
Relokasi pengungsi juga terus berlanjut. Lebih dari 130.000 orang telah mengambil tawaran Pemerintah Haiti yang menyediakan transportasi gratis ke kota lain di mana pemerintah membangun kamp baru.
Warga yang memilih tinggal mulai membangun tempat tinggal baru dengan papan dan potongan-potongan logam seadanya. Hal itu dikhawatirkan akan memperluas kawasan kumuh di Port-au-Prince yang sebelum gempa pun sudah luas.
Ribuan korban gempa masih tinggal di sekitar 300 kamp yang didirikan di seantero Port-au- Prince yang kondisinya tidak
Negara-negara besar akan membahas rencana pembangunan kembali Haiti dalam konferensi donor di Montreal, Senin ini. Para pakar memperingatkan, ratusan ribu warga Haiti akan bergantung pada bantuan internasional dan tinggal di tenda-tenda selama bertahun-tahun ke depan. Upaya membangun kembali Haiti diperkirakan