Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Mussa Tolak Dilucuti

Kompas.com - 18/01/2010, 15:55 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com — Pemimpin salah satu kelompok milisi Palestina yang didukung Suriah di Lebanon mengatakan, warga Palestina tidak akan pernah mendapat pelucutan senjata di dalam atau di luar kamp-kamp pengungsi di Lebanon. Demikian berita di surat-surat kabar, Senin (18/1/2010) .
     
"Kami menolak keras perlucutan senjata warga Palestina di luar kamp-kamp pengungsi di Lebanon," kata Ketua Fatah al Intifada Said Mussa, yang juga dikenal sebagai Abu Mussa.
     
"Ini hanyalah keputusan Palestina dan bukan di tangan kekuatan lain," katanya kepada wartawan di Kota Pelabuhan Sidon, Lebanon selatan, setelah melakukan sebuah pertemuan dengan wali kota kota tersebut.
      
Pernyataan itu muncul kurang dari sebulan setelah kunjungan Perdana Menteri Saad Hariri  ke Suriah. Setelah lawatan itu, Hariri mengatakan bahwa ia dan Presiden Suriah Bashar Al Assad membicarakan perihal senjata-senjata kelompok Palestina di luar kamp-kamp di Lebanon.
      
Abu Mussa juga mengatakan siap berunding dengan Pemerintah Lebanon selama mereka tidak berusaha menghambat perjuangan kami. "Kami yakin, konflik dengan musuh Zionis  tidak akan berakhir, dan kami juga yakin bahwa kehadiran senjata-senjata kami di luar kamp-kamp tidak pernah menimbulkan ancaman pada keamanan Lebanon," tambahnya.
     
Pada tahun 2006, para pemimpin Lebanon yang bermusuhan dengan kelompok itu sepakat untuk melakukan perlucutan senjata warga Palestina di luar kamp-kamp dalam satu dialog nasional.
     
Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1559  yang disetujui tahun 2004 menyerukan  agar Lebanon menegakkan kedaulatan terhadap semua wilayahnya dan melucuti senjata semua milisi, termasuk faksi-faksi bersenjata Palestina.
     
Akan tetapi, karena konvensi yang sudah berjalan lama itu, militer Lebanon tidak dapat memasuki 12 kamp pengungsi Palestina di Lebanon, tempat kelompok-kelompok Fatah al Intifada membentuk pangkalan. Hal itu menyebabkan keamanan di tempat-tempat itu berada di tangan para pejuang Palestina.
     
Bersama dengan faksi-faksi Lebanon, kelompok-kelompok gerilyawan Palestina memainkan peran penting dalam perang saudara di Lebanon tahun 1975-1990.
     
Faksi-faksi Palestina dan milisi Hizbullah Lebanon adalah kelompok-kelompok yang tidak menyerahkan senjata-senjata mereka setelah perang itu. Mereka perlu mempertahankan diri dari serangan Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com