Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tahan Penolong Misionaris

Kompas.com - 18/01/2010, 15:41 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Beijing tampaknya telah menahan seorang pria yang membantu misionaris Kristen Amerika Serikat, Robert Park, menyeberang dari China ke Korea Utara bulan lalu, kata aktivis, Senin (18/1/2010).
  
Pria itu seorang pembelot dari Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan, ditahan Jumat lalu oleh polisi di salah satu kota di China, Yanji, menurut laman Radio Free Korea Utara.
   
Park sendiri telah ditahan di Korea Utara setelah melewati sungai beku di perbatasan pada Hari Raya Natal untuk melakukan protes terhadap tekanan yang dilakukan oleh kelompok komunis garis keras Korea Utara.
   
Penolongnya hanya diidentifikasi sebagai seorang yang bernama Kim, yang membawa Park ke perbatasan dan mengambil rekaman video saat Park berdoa di sungai beku sebelum menyeberang. "Kim tampaknya telah ditahan pekan lalu di Yanji," kata Cho sung-Rae, salah seorang aktivis rekan Park di Seoul, kepada AFP, mengonfirmasi laporan yang diberikan stasiun radio yang dioperasikan oleh para pembelot.
   
Cho mengatakan bahwa Kim dan rekan lain Park telah meminta 100 juta won (sekitar 89.000 dollar AS) untuk rekaman video itu dan mencoba menjualnya ke organisasi media. "Saya dengar melalui sumber di China bahwa rekaman video itu aman dan disimpan oleh rekan Kim," kata Cho.
   
Korea Utara telah mengonfirmasi hal itu dan menyelidiki warga negara Amerika Serikat yang ditahan itu dengan tuduhan memasuki kawasannya secara ilegal melalui China—suatu tuduhan yang tampaknya ditujukan pada Park, seorang warga negara Amerika Serikat keturunan Korea yang datang dari daerah Tucson di Arizona.
   
Amerika Serikat telah mengungkapkan keprihatinan atas penahanan Park dan mengatakan bahwa diplomat Swedia yang mewakili kepentingan Amerika Serikat di Pyongyang akan mencoba bertemu dengan Park. "Park sekarang ada di Pyongyang dan saya percaya bahwa akan ada perundingan mungkin pekan depan antara pejabat Korea Utara dengan diplomat Swedia atas nasibnya," kata Cho, mengutip narasumber dari dalam Korea Utara.
   
Park (28) mengaku telah memperoleh penglihatan dari Tuhan tentang kemerdekaan dan kebebasan Korea Utara, kata rekannya.
   
Mereka mengatakan, dia menyeberangi perbatasan sambil berteriak, "Saya datang ke sini untuk menyerukan kasih Tuhan."
   
Sejumlah pengamat yakin jika Korea Utara, yang mengatakan menginginkan hubungan yang lebih baik dengan Amerika Serikat (AS), akan mendeportasikan misionaris itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com