Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikhwanul Muslimin Mesir Punya Pemimpin Baru

Kompas.com - 16/01/2010, 18:33 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Gerakan oposisi utama Mesir, Ikhwanul Muslimin, telah memilih Mohammed Badie, tokoh konservatif, sebagai pemimpinnya, demikian pendahulunya mengumumkan pada, Sabtu (16/1/2010).
   
Badie, seorang guru besar di satu perguruan tinggi di bagian selatan negara itu, "dipilih secara konsensus oleh para anggota dewan pertimbangan," kata Mohammaed Akef dalam jumpa pers di Kairo.
   
Ikhwanul Muslimin (Persaudaraan Muslim), kelompok oposisi terbesar di Mesir, secara resmi dilarang tetapi menguasai seperlima kursi di parlemen setelah mencalonkan calon-calon independen dalam pemilihan umum tahun 2005. Gerakan yang didirikan pada 1928 itu juga berafiliasi dengan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya, di antaranya berstatus resmi.
   
Pemimpin Ikhwanul Muslimin Mesir dalam teori merupakan pemimpin gerakan itu di forum internasional tetapi kelompok-kelompok di negara-negara lain dalam praktik berdiri secara otonom.
   
Badie, yang dilahirkan pada 1943 di kota Delta Nil, Mahalla e-Kubra, pernah dijebloskan ke dalam penjara selama sembilan tahun pada 1960-an setelah dituding sebagai anggota sel militer Ikhwanul Muslimin yang dituduh merencanakan penggulingan pemerintahan waktu itu. Ia kemudian bertanggung jawab atas pendidikan ideologi dalam gerakan itu.
   
Pemilihan Badie terjadi setelah perseteruan antara kelompok konservatif yang menginginkan organisasi memberikan penekanan pada aktivitas ideologi dan pembaharu yang mendorong peran publik lebih aktif gerakan itu.
   
Akef mengundurkan diri tahun lalu sebelum masa kepemimpinannya habis sebagai protes setelah kelompok anggota konservatif menentang promosi bagi Essam Erian, yang bekerja sama dengan sayap kelompok reformis.
   
Sayap konservatif berkonsolidasi untuk menguasai pemilihan politbiro. Wakil Ikhwanul Muslimin Mohammed Habib dan pemimpin reformis Abdel Moneim Abdul-Futuh tergusur dari posisinya masing-masing dalam pemilihan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com