Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Mundur karena Korupsi

Kompas.com - 11/01/2010, 07:19 WIB
 

BANGKOK, KOMPAS.com - Deputi Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand hari Minggu (10/1/2010) mengundurkan diri setelah disangkutkan dalam sebuah skandal korupsi mengenai sebuah rencana layanan kesehatan senilai 2,57 miliar dollar AS.

Manit Napomornbodee adalah menteri kedua yang mundur dari jabatannya karena skandal itu, yang telah mempermalukan pemerintah koalisi sementara sedang bersiap menghadapi demonstrasi-demonstrasi jalanan besar-besaran dan mosi tidak percaya di parlemen.

Menteri Kesehatan Masyarakat Witthaya Kaewparadai—seorang anggota Partai Demokrat yang berkuasa—mundur pada 29 Desember, tapi penolakan deputinya untuk mengikuti langkahnya itu telah menegaskan ketegangan di dalam koalisi enam partai yang penuh pertengkaran itu.

Dengan dukungan partainya, Bhumjai Thai, mitra koalisi kedua terbesar, Manit telah mengabaikan imbauan PM Abhisit Vejjajiva untuk mundur dalam apa yang menurut para analis merupakan sebuah tanda meningkatnya perpecahan di dalam pemerintah.

”Saya tegaskan bahwa saya tidak pernah terlibat dalam apa yang disebut kasus korupsi itu, tapi saya harus mengundurkan diri untuk memperlihatkan tanggung jawab saya dan untuk mengurangi tekanan politik pada partai saya, Bhumjai Thai,” kata Manit kepada wartawan.

Sebanyak empat menteri telah mengundurkan diri, tiga orang di antaranya karena skandal korupsi, sejak pemerintah itu mulai berkuasa setahun lalu, dengan menyebut pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritasnya.

Abhisit mengatakan dalam pidato televisi mingguannya, Minggu, dia akan menyelesaikan sebuah daftar untuk perubahan kecil kabinet pada pekan ini.

Sebuah panel pencari fakta bulan lalu merekomendasikan agar Witthaya, Manit, dan sembilan pejabat lainnya mendapat tindakan penertiban karena mendukung rencana kementerian itu untuk membangun sarana dan membeli peralatan medis yang dinilai tidak perlu atau berharga terlalu mahal oleh pejabat-pejabat kesehatan setempat.(Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com