Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Beri Penghormatan dan Kenang Gus Dur

Kompas.com - 07/01/2010, 17:27 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Masyarakat internasional yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, menyampaikan penghormatan dan penghargaan mereka kepada mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang meninggal pada 30 Desember 2009.

Ungkapan penghormatan bagi sosok yang menjabat sebagai Presiden ke-4 RI, periode 20 Oktober 1999-24 Juli 2001, tersebut mengalir melalui Perwakilan Tetap RI untuk PBB di New York.

PTRI yang berlokasi beberapa blok dari Markas Besar PBB itu selama tiga hari, yaitu 4-6 Januari, menyediakan Buku Duka Cita yang ditempatkan di Perpustakaan Abdurrahman Wahid di gedung PTRI New York. Di perpustakaan itu diletakkan foto Gus Dur, bendera Merah Putih yang dipasang setengah tiang, serta bunga.

Perpustakaan itu diresmikan langsung Gus Dur pada 5 September 2000 di sela-sela kunjungannya sebagai Presiden RI ke New York dalam rangka menghadiri Sidang Majelis Umum PBB tahunan.

Menurut Kuasa Usaha Ad Interim PTRI-New York, Duta Besar Hasan Kleib, ucapan duka cita dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon disampaikan melalui sekretaris kabinetnya, Vijay Nambiar.

Sekjen PBB mencatat bahwa Gus Dur merupakan tokoh yang membuat Indonesia terkenal di seluruh dunia. "Gus Dur akan dikenang untuk ketakwaan, kesederhanaan dan visi besarnya. Ia menjadikan bangsa Indonesia dihormati di seluruh dunia karena semangat demokratisnya," demikian seperti ditulis Vijay Nambiar atas nama Sekjen PBB.

Hasan Kleib mencatat setidaknya ada empat hal yang banyak dinyatakan berbagai pihak di kalangan PBB tentang kontribusi Gus Dur terhadap Indonesia dan dunia, yaitu upayanya memajukan penghormatan HAM; peningkatan proses demokrasi; harmonisasi antar-agama; dan pluralisme di Indonesia.

Sementara itu, seorang pejabat tinggi PBB yang pernah mengenal secara pribadi sosok Gus Dur, yaitu Wakil Sekjen PBB urusan Politik B. Lynn Pascoe, juga mendatangani Gedung PTRI New York.

Lyn Pascoe, yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia periode Oktober 2004-Februari 2007, menulis: "Presiden Gus Dur merupakan mercu suar kebijaksanaan dan toleransi bangsa Indonesia dan dunia. Saya merasa sangat terhormat pernah mengenal dan bekerja sama dengan beliau".

Penghormatan bagi Gus Dur juga diberikan oleh perwakilan negara-negara anggota PBB dari berbagai kawasan, termasuk sembilan negara sahabat sesama negara ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja dan Myanmar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com