Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Sesumbar Kirim Banyak Peti Mati

Kompas.com - 03/12/2009, 01:28 WIB

 

KANDAHAR, KOMPAS.com - Para pejuang Taliban menyatakan akan meningkatkan perlawanan dan memerangi 30.000 prajurit tambahan AS yang akan dikirimkan ke Afganistan setelah diputuskan Presiden Barack Obama. "Obama akan menyaksikan banyak peti mati menuju Amerika dari Afganistan," kata jurubicara Taliban Yousuf Ahmadi kepada AFP .

Ahmadi mengatakan, penambahan 30.000 prajurit ke Afganistan justru akan menyulut perlawanan dan perang yang lebih sengit. "Harapan mereka untuk menguasai Afganistan dengan cara-cara militer tidak akan menjadi kenyataan," katanya.

Bernada mengolok, Ahmadi mengatakan bahwa tentara sekutu di Afganistan pasti akan ditarik secara memalukan karena tidak bisa memenuhi tujuannya. Pernyataan itu mengatakan, orang-orang Amerika akan menghadapi nasib memalukan seperti orang-orang Rusia dan Inggris sebelumnya -- selama invasi Inggris ke Afganistan pada abad-19 dan invasi pasukan Sovyet pada 1980-an.

Taliban menuduh pasukan Barat berusaha menguasai negara muslim konservatif tersebut. "Ini sebuah strategi kolonisasi yang mengamankan kepentingan-kepentingan penjajah investor Amerika, dan itu menunjukkan bahwa Amerika memiliki rencana kotor tidak saja bagi Afganistan namun juga bagi kawasan," kata Taliban.

Tahun ini tidak saja mematikan bagi prajurit, polisi dan warga sipil Afganistan namun juga bagi pasukan internasional yang memerangi Taliban. Sekitar 500 prajurit asing tewas sejak Januari, yang menjadikan 2009 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan internasional sejak invasi yang dipimpin AS pada 2001 makin berkurang dukungan publik.

Presiden AS Barack Obama telah memerintahkan pengiriman 30.000 prajurit tambahan. Saat ini terdapat sekitar 113.000 prajurit Barat, terutama dari AS, yang ditempatkan di Afganistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai mengatasi pemberontakan yang dikobarkan sisa-sisa Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com