Migran Afrika Tewas di Perbatasan Israel

KAIRO, KOMPAS.com — Polisi Mesir menembak mati seorang migran Afrika, Selasa (1/12), saat mencoba menyeberangi perbatasan Mesir menuju Israel di Gurun Sinai. Pihak kepolisian Mesir mengatakan, mereka tidak tahu negara asal pria yang diperkirakan berusia awal dua puluhan tahun itu.

Pihak Mesir beberapa bulan terakhir gencar melakukan pengawasan perbatasan dengan Israel menyusul meningkatnya perdagangan manusia melalui negara itu. Setidaknya sudah 17 migran tewas di perbatasan itu sejak Mei lalu. Kasus terakhir, sebelum kejadian hari ini, terjadi dua minggu lalu.

Kawasan perbatasan di Gurun Sinai merupakan salah rute utama bagi migran dan pengungsi Afrika, semuanya tanpa senjata, yang hendak mencari kerja atau suaka di Israel. Polisi Mesir mengatakan, para penyelundup yang membawa para migran ke wilayah perbatasan itu kadang-kadang menembak pasukan keamanan.

Orang-orang Eritrea merupakan kelompok terbesar yang mencoba menyeberang ke Israel melalui Mesir. Selain itu, ada orang Etiopia dan Sudan yang melakukan hal yang sama.

Para analis dan pekerja sosial mengatakan, aliran migran dari kawasan Tanduk Afrika melalui Mesir ke Israel meningkat dalam beberapa bulan terakhir sejak semakin sulit bagi mereka untuk menyeberang melalui rute lain ke utara, seperti melalui Libya menuju Eropa.