Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osama bin Laden di Mata Seorang Istrinya

Kompas.com - 13/10/2009, 11:50 WIB

KOMPAS.com — Osama bin Laden adalah seorang tiran yang tega melatih anak-anaknya sendiri menjadi pelaku bom bunuh diri. Istri pertamanya, Najwa Ghanem, mengungkapkan hal itu dalam sebuah memoar yang akan segera diterbitkan.

Dalam buku baru tentang kehidupannya bersama Osama bin Laden, Najwa mengungkapkan bagaimana dia melahirkan 11 dari 14 anak Bin Laden karena Bin Laden mengatakan, Islam membutuhkan banyak laskar. Najwa juga mengungkapkan, Bin Laden yang jutawan tidak mengizinkan adanya perabot modern di rumahnya. Ia bahkan menolak memberikan obat untuk putranya yang menderita asma.

Pada suatu kesempatan, Najwa ingat bagaimana, pada tahun 1990-an, Bin Laden membawa empat istri dan 14 anaknya ke sebuah acara camping keluarga di padang pasir Sudan. Setelah menemukan sebuah tempat yang terpencil, Bin Laden memerintahkan putra-putranya untuk menggali parit di pasir dan semua anak-anaknya, termasuk seorang yang masih berusia dua tahun, dipaksa merangkak di parit itu.

Latihan berat itu dimaksudkan sebagai persiapan untuk menghadapi perang masa depan antara Barat dan Muslim. "Anda harus berani," katanya. "Jangan pikirkan rubah-rubah atau ular-ular. Tantangan akan menghadang kita."

Ketika anak-anak mengeluh bahwa mereka kedinginan, Bin Laden dengan enteng menyuruh mereka untuk melumuri diri dengan lumpur. Ia mengatakan, mereka akan merasa hangat dengan apa yang telah disediakan oleh alam.

Dailymail, Selasa, melaporkan bahwa kisah hidup bersama orang yang paling dicari di dunia itu ditulis bersama oleh Najwa dan putra keempatnya, Omar, dalam memoar mereka berjudul Growing up bin Laden yang akan terbit bulan depan.

Omar tahun lalu mengajukan permohonan untuk masuk ke Inggris, tetapi permohonan itu ditolak Pemerintah Inggris di tengah spekulasi bahwa dia masih setia kepada ayahnya. Omar sebelumnya mengakui, dia mengikuti latihan teror yang diberikan pemimpin Al Qaeda di Afganistan. Namun, ia kemudian meninggalkan Al Qaeda setelah dia menolak keyakinan ayahnya. Dia berencana tinggal di kawasan Cheshire, Moulton, Inggris, bersama istrinya, Jane Felix-Browne, seorang perempuan Inggris. Namun, permohonan visanya ditolak.

Najwa merupakan sepupu pertama Bin Laden. Mereka menikah ketika Najwa berusia 15 tahun dan Bin Laden 17 tahun. Ketika Najwa pertama kali bertemu Bin Laden, dia melihatnya sebagai 'seorang pemuda yang serius dan teliti'. Najwa menulis, "Dia membanggakan diri, tetapi tidak sombong. Dia lembut, tetapi tidak lemah. Dia bersedih, tetapi itu tidak membuatnya hancur."

Tarian, lelucon, dan tertawa merupakan hal-hal yang dilarang pada hari pernikahan mereka. Lebih dari 30 tahun, Najwa hidup di dalam kungkungan (purdah). Dia hanya diizikan bertemu dengan anggota keluarganya. Dalam kehidupan rumah tangga Bin Laden, AC, televisi, dan telepon dilarang. Mainan yang diberikan kepada anak-anak pun dirusak. Bahkan, binatang piaraan anak-anak tidak aman dari fanatisme keagamaan Bin Laden. Dia pernah memerintahkan agar seekor kera yang sangat disayangi anggota keluarga ditabrak karena itu sebenarnya bukan kera, tetapi seorang Yahudi yang dijadikan kera oleh kuasa Allah.

Bin Laden tidak ragu sedikit pun dalam melatih putra-putranya untuk menjadi pelaku bom bunuh diri ketika mereka tumbuh dewasa. "Dengarkan, putra-putraku. Ada sebuah surat pada dinding masjid. Surat ini ditujukan kepada orang-orang Muslim yang baik, yang dengan sukarela menjadi pelaku bom bunuh diri," kata Omar, mengingat apa yang dikatakan ayahnya kepadanya berulang kali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com