Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cucu Stalin Menggugat Surat Kabar

Kompas.com - 10/10/2009, 06:33 WIB
 
 

MOSKWA, KOMPAS.com - Sebuah pengadilan Moskwa, Kamis (8/10), memulai sidang berdasarkan gugatan pencemaran nama baik yang diajukan oleh cucu Stalin, Yevgeny Dzhugashvili.

Dia menggugat surat kabar Rusia yang menurut dia mempertanyakan kehormatan dan martabat kakeknya, almarhum diktator Uni Soviet itu.

Dzhugashvili menuntut ganti rugi 340.000 dollar AS kepada koran independen Novaya Gazeta. Dia mempersoalkan isi berita koran itu tanggal 22 April bahwa Josef Stalin secara pribadi menandatangani perintah hukuman mati bagi ribuan warga Soviet dan asing.

Berita berjudul ”Beria Dinyatakan Bersalah” menyebutkan bahan penulisan adalah dari sebuah dokumen arsip Soviet yang bukan lagi rahasia. Arsip itu ditandatangani dan diserahkan Stalin kepada Kepala Polisi Rahasia Lavrenti Beria.

Penggugat, yang tidak hadir pada sidang di Pengadilan Negeri Basmanny, juga menuntut ganti rugi uang dari penulis artikel itu, Anatoly Yablokov.

Pada tahun-tahun terakhir, ada peningkatan upaya merehabilitasi pamor Stalin. Menurut kelompok HAM Memorial, Stalin memerintahkan kematian bagi sedikitnya 724.000 warga selama program pembersihan yang mengalami puncak pada dekade 1930-an.

Orang terbesar ketiga

Beberapa bulan lalu, Stalin terpilih sebagai orang Rusia terbesar ketiga sepanjang masa dalam sebuah jajak pendapat televisi. Sebuah plakat bertuliskan namanya, yang puluhan tahun lalu lenyap dari ruang depan sebuah stasiun metro Moskwa, baru-baru ini muncul kembali.

Mantan pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev, tahun lalu mencela upaya menggambarkan Stalin sebagai seorang ”manajer yang cemerlang” dan bukan seorang otokrat pembunuh.

”Ada orang-orang di kekuasaan yang ingin melihat sejarah negara ini sebagai hal yang seluruhnya gilang gemilang,” kata Genri Reznik, pembela Novaya Gazeta.

Misi Kremlin, kata Reznik, ”tak boleh ada pihak yang mengelamkan sikap rakyat kita, yang menguntungkan musuh” .

Yury Mukhin, pengacara penggugat, mengatakan, ”Stalin bagi banyak orang adalah lambang pemimpin jujur dan adil.” Sebuah kemenangan dalam kasus pencemaran nama baik itu bisa mengubah isi sejarah.

Di ruang sidang, serombongan pensiunan memperlihatkan solidaritas bagi Stalin. Namun, Nina Kruscheva, cicit Nikita Kruschev, mantan pemimpin Soviet, mengatakan berpihak kepada Novaya Gazeta. (AP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com