Cucu Mao Zedong Jadi Jenderal Termuda

BEIJING, KOMPAS.com - Cucu laki-laki tunggal Mao Zedong menjadi jenderal termuda dalam Tentara Pembebasan Rakyat pada usia 39 tahun, menurut sebuah surat kabar China, Kamis (24/9).

Sejarawan militer Mao Xinyu adalah putra dari Mao Anqing, putra kedua Mao. Mao Anqing meninggal tahun 2007 pada usia 84 tahun.

Mao Xinyu adalah anggota badan penasihat utama parlemen negara dan pembela gigih warisan kakeknya.

Surat kabar Changjiang melaporkan promosi ”baru-baru ini” membuat Mao Xinyu sebagai jenderal pertama yang lahir pada tahun 1970-an.

Dikenal di seluruh dunia sebagai Ketua Mao, Mao Zedong memimpin revolusi berdarah selama dua dekade yang menggulingkan kaum nasionalis Chiang Kai-shek dan membentuk Republik Rakyat China tahun 1949.

Mao memerintah dengan tangan besi sampai kematiannya pada tahun 1976. Jenazahnya diawetkan dan tetap dibaringkan di sebuah mausoleum di Lapangan Tiananmen, Beijing.

Mao Zedong memiliki kehidupan pribadi yang semrawut. Ia menikah empat kali dan mempunyai sembilan anak, termasuk seorang putri dari istri terakhirnya, Jiang Qing. Istri keduanya, atau nenek dari Mao Xinyu, dihukum mati oleh kaum Nasionalis pada tahun 1930-an.

Walau Mao Zedong tetap dihormati di China, keturunannya tidak berperan dalam urusan negara. Putra pertamanya, Mao Anying, tewas dalam tugas pada Perang Korea.

Adapun Mao Anqing diduga menderita sakit jiwa sepanjang masa dewasanya.

Dalam tahun-tahun belakangan, Mao Xinyu menjadi dikenal karena gemuk. Foto yang diambil pada peringatan kematian Mao Zedong pada 9 september lalu memperlihatkan dia sangat mirip dengan kakeknya yang tembam.

Putra Xinyu, Mao Dongdong, yang adalah satu-satunya cicit laki-laki Mao Zedong, lahir saat perayaan ulang tahun ke-110 Mao Zedong tahun 2003. (AP/DI)