RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Beberapa ilmuwan di Lembaga Nasional Penelitian Amazon Brazil (INPA) telah mengembangkan teknologi guna meremajakan tanah tandus, demikian laporan media setempat, Minggu (20/9).
Teknologi tersebut menggunakan sejenis tanaman polong dari keluarga febaceae guna menyuntikkan kembali bahan gizi ke dalam tanah. "Murah dan dapat menjadi penyelesaian penting bagi wilayah Amazon, tempat tanah miskin akan nitrogen", kata Luiz Augusto Gomes de Souza, ahli dari INPA.
Akar tanaman sejenis polong dapat menciptakan susunan yang disebut "nodul" yang menarik bakteri untuk mengatur nitrogen di dalam tanah, sehingga menyediakan gizi bagi tanaman masa depan di tempat yang sama, kata Gomez.
Tanaman tersebut memberi makan bakteri melalui produk fotosintetis dan mengkonsumsi nitrogen yang dikeluarkan oleh bakteri, sehingga tanaman sejenis polong itu kaya akan nitrogen, katanya.
Ahli itu mempelajari sedikitnya 45 macam tanaman sejenis polong di wilayah Amazon, termasuk sucupita, angelim, jacaranda, macacauba, copaiba, cumaru, dan jatoba, untuk melihat tanaman mana yang memiliki kandungan terbesar pencampur nitrogen.
"Studi tersebut meliputi pengumpulan buah, penuaian benih, produksi tunas dan kemudian pohon muda. Itu memungkinkan kami mengidentifikasi spesies terbaik yang dapat memberi sumbangan bagi peremajaan tanah," katanya.
Teknologi itu juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil pertanian, katanya.