Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzieh, Menteri Perempuan Pertama Republik Islam Iran

Kompas.com - 09/09/2009, 09:16 WIB

Oleh Rakaryan Sukarjaputra

KOMPAS.com-Tiga puluh tahun setelah revolusi Iran, sekaligus tiga dekade berdirinya negara Republik Islam Iran, kaum perempuan Iran akhirnya mendapat tempat di kabinet pemerintahan meski baru satu orang, Marzieh Vahid-Dastjerdi. Dialah sosok yang bisa membuka jalan bagi lebih banyak lagi perempuan Iran untuk memimpin departemen pemerintah.

Marzieh Vahid-Dastjerdi lahir di Teheran tahun 1959. Ia memang bukan perempuan sembarangan. Dia seorang guru besar di Universitas Teheran dan mantan anggota parlemen. Dia adalah menteri perempuan pertama di Iran sejak revolusi Iran tahun 1979, tetapi merupakan menteri perempuan ketiga sepanjang sejarah Iran setelah Farrokhroo Parsa dan Mahnaz Afkhami.

Marzieh mempelajari ilmu kedokteran di Universitas Teheran. Dia kemudian mengambil spesialisasi ginekologi dan terus mendalami bidang itu sehingga menjadi salah seorang pakar ginekolog di Iran. Karena itu, pencalonan dia oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad sebagai Menteri Kesehatan dan Pendidikan Medis memang sesuai dengan kapabilitas Marzieh.

Pada pemungutan suara di Majlis atau parlemen Iran, Marzieh mendapatkan dukungan 175 suara, 82 suara menolak, dan 29 suara abstain. Hasil itu berarti secara mayoritas anggota Majlis setuju dengan penunjukan Marzieh sebagai Menteri Kesehatan dan Pendidikan Medis.

Alireza Marandi, salah seorang anggota parlemen dari daerah pemilihan Teheran, seperti dikutip PressTV, mengungkapkan keyakinannya bahwa Marzieh Vahid-Dastjerdi akan berhasil dalam mewujudkan berbagai rencananya.

”Keadilan di bidang kesehatan adalah satu dari rencana paling penting dari Marzieh Vahid-Dastjerdi,” ungkapnya.

Aktivis sejak muda

Meski bukan seorang pesohor, reputasi Marzieh sebagai ginekolog sangat diakui. Sejak muda Marzieh juga merupakan aktivis yang giat menyuarakan kepentingan orang banyak. Pada tahun 1993, misalnya, dia bersama beberapa temannya mendirikan Asosiasi Dokter Islam, sebuah partai politik.

Sebelumnya, pada pemilihan umum tahun 1992, Marzieh terpilih menjadi anggota Majlis-e Shora-ye Islamic (Majelis Konsultatif Islam/Parlemen Iran) mewakili Teheran (1992-1996). Dia terpilih kembali sebagai anggota Majlis tahun 1996. Bahkan, Marzieh kemudian terpilih sebagai Ketua Komite Majlis untuk urusan Perempuan, Keluarga, dan Pemuda pada tahun 1997.

Sebagai politisi, Marzieh tidak menanggalkan karakter aktivisnya. Pada Mei 1999, misalnya, dia berpidato di depan sebuah aksi unjuk rasa di Teheran untuk memprotes larangan menggunakan jilbab di parlemen Turki. Dia mengecam keras pelarangan itu sebagai sebuah permusuhan terhadap Muslim dan sebuah kejahatan terhadap hak-hak asasi manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com