Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Diwarnai Kekerasan

Kompas.com - 24/04/2009, 06:08 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pemilu parlemen tahap kedua digelar di wilayah tengah dan selatan India, Kamis (23/4). Sekitar 200 juta pemilih memberikan suara di 141 daerah pemilihan. Seperti pemilu tahap pertama, pemilu kali ini juga diwarnai kekerasan oleh kelompok Maois.

Ratusan ribu polisi dikerahkan untuk mengamankan pemilu di 12 negara bagian menyusul tewasnya 16 orang dalam kekerasan oleh kelompok Maois pada pemilu tahap pertama, Kamis pekan lalu.

Kemarin, sekelompok anggota Maois juga menyerang sebuah kendaraan yang mengangkut petugas pemilu dengan bom rakitan di Negara Bagian Jharkhand dan melukai dua orang. Di tempat lain, sekitar 20 anggota Maois membakar empat kendaraan berisi mesin pemungutan suara dan materi pemilu lainnya.

Sehari sebelumnya, Maois juga membajak sebuah kereta api yang mengangkut 300 penumpang di Jharkhand. Kereta api itu kemudian dibebaskan tanpa seorang pun penumpang terluka.

Kelompok Maois juga menyerang sebuah truk di ruas jalan tol di Negara Bagian Bihar dan menewaskan pengemudinya. Kekerasan terpusat di timur dan tengah India, di mana kelompok Maois telah berjuang dan bergerilya selama bertahun-tahun.

Mereka juga menyerukan agar masyarakat memboikot pemilu. Mereka mengancam lewat selebaran yang berbunyi ”kamu akan membayar dengan nyawamu jika ikut serta dalam pemilu ini”.

Spekulasi

Kemarin, Perdana Menteri India Manmohan Singh (76) memberikan suara di Guwahati, ibu kota Negara Bagian Assam. PM Singh adalah kandidat utama koalisi partai berkuasa yang dipimpin Partai Kongres Nasional India.

”Saya meminta kepada segenap warga negara untuk memilih dengan antusias,” kata Singh.

Partai Kongres diperkirakan menang dalam pemilu kali ini atas oposisi partai Hindu nasionalis, Partai Bharatiya Janata (BJP), yang mengusung LK Advani (81) sebagai kandidat PM. Akan tetapi, tidak satu pun dari kedua partai besar itu yang bisa menang mutlak untuk bisa membentuk pemerintahan sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com