Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh... Tentara AS Bunuh Seorang Ibu dan Tiga Anaknya

Kompas.com - 10/04/2009, 07:18 WIB

KABUL, KOMPAS.com- Militer AS di Afghanistan, Kamis (9/4), akhirnya mengakui bahwa empat orang yang dibunuh tentaranya dalam satu serangan adalah warga sipil. Mereka adalah seorang ibu dan tiga anaknya.

Beberapa pejabat Afghanistan dan saksi mata sebelumnya menuduh pasukan itu menewaskan sejumlah warga sipil dalam serangan di Provinsi Khost di Afghanistan Timur, sementara militer AS pada awalnya mengatakan telah membunuh empat petempur.

"Penyelidikan lanjutan atas operasi koalisi dan ANSF (Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan) di Khost dini hari pada hari ini memberi kesan bahwa orang-orang yang tewas dan terluka itu bukan petempur musuh seperti yang dilaporkan sebelumnya," kata militer.

Itu adalah yang terakhir dalam serangkaian insiden yang membuat sejumlah warga sipil tewas atau terluka oleh pasukan internasional, yang berada di Afghanistan untuk mengejar gerilyawan Taliban dan pejuang yang mempunyai hubungan dengan al Qaida.

Kepala polisi Khost yang memimpin aksi anti-terorisme, Ghazuddin, menceritakan bahwa tentara telah pergi ke sebuah desa di luar kota Khost untuk mencari seorang gerilyawan. "Mereka naik ke atas beberapa rumah untuk mengepung bangunan sasaran," katanya.

Para penghuni sebuah rumah, yang adalah milik seorang kolonel  Tentara Nasional Afghanistan yang sedang bertugas di tempat lain, yang mengira mereka adalah maling, keluar dengan senjata dan melepaskan tembakan, kata Ghazuddin. "Tentara Amerika menembak mereka, karena mengira mereka adalah gerilyawan," katanya.

Isteri kolonel itu dan anak perampuan, anak laki-laki dan saudara laki-lakinya tewas, jelasnya.    Dua wanita dan satu bayi laki-laki juga terluka. "Pasukan koalisi membawa wanita itu dan bayi itu ke rumah sakit untuk perawatan. Kemudian bayi itu meninggal," katanya.

Ia tidak dapat mengatakan apa luka yang menewaskan bayi itu, yang ia katakan berusia sembilan bulan. Namun, paman bayi itu, Janat Gul, mengatakan bayi tersebut baru berusia tujuh hari.

"Wanita yang tewas itu seorang guru," kata Kementerian Pendidikan dalam satu pernyataan. Pernyataan itu menambahkan bawa anak perempuan yang tewas berada di klas empat di sekolah, yang diperkirakan berusia 10 tahun, dan anak laki-laki itu di tingkat kesembilan, yang akan berusia sekitar 15 tahun.

Militer AS telah memberikan versi kejadian yang sama. "Pasukan koalisi dan Afghanistan tidak yakin bahwa keluarga itu terlibat dalan kegiatan militan dan bahwa mereka mempertahankan rumah mereka dari ancaman yang tidak diketahui," kata pernyataan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com