Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kokain dari Kolombia Datang Lewat "Peti Mati"

Kompas.com - 24/02/2009, 04:04 WIB

Penyelundup kokain dari Kolombia rupanya makin lihai mengirimkan barang itu ke luar negeri. Yang terbaru, mereka menggunakan angkutan semikapal selam untuk mengirimkan berton-ton kokain ke pasar Amerika Utara.

”Mereka menyebutnya peti mati atau makam,” kata Laksamana Muda Joseph Nimmich, pejabat dari Satuan Tugas Gabungan Antarbadan pada Penjaga Pantai AS.

Kendaraan semikapal selam itu meluncur hanya sedikit di bawah permukaan air laut. Dari atas, sekilas bisa terlihat kokpit kaca tempat pengemudi dan tiga atau empat kru berdesak-desakan dalam perjalanan dari pesisir Pasifik Kolombia menuju Amerika Tengah atau Meksiko. Dari situ, muatan kokain dibongkar untuk dikapalkan ke AS.

Disebut peti mati karena pada awal pengembangan, lambung kapal sering rusak parah. Menurut Nimmich, kendaraan semikapal selam itu didesain oleh insinyur Rusia, Pakistan, dan Sri Lanka. Tidak ada toilet atau dapur. Panas bisa dirasakan di celah sempit yang dipakai bersama oleh kru kapal, tidak jauh dari mesin diesel.

Seiring pengembangannya, kini kendaraan itu semakin lama semakin canggih dalam kelaikan laut, sistem penggerak, dan fitur lainnya. Salah satunya adalah sistem pendingin bawah air yang bisa membantu kapal itu menghindari produksi panas yang bisa dideteksi oleh sistem radar inframerah.

Salah satu semikapal selam yang berhasil ditangkap di Samudra Pasifik oleh Satuan Tugas Gabungan Antarbadan pada September 2008 berukuran panjang 18 meter dan lebar 3,5 meter dengan muatan bisa mencapai tujuh ton. Empat kru kapal ditangkap. Kendaraan itu dipajang di dok Angkatan Laut AS di Key West, Florida.

Diperkirakan, sekitar 60-75 kendaraan semikapal selam yang mampu membawa hingga delapan ton kokain dibuat di rimba Kolombia setiap tahun. Jumlah itu cukup untuk menyelundupkan hampir seluruh kokain asal Kolombia setiap tahun, yang diperkirakan PBB mencapai 600 metrik ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com