Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Juga Siap Menyerang

Kompas.com - 21/02/2009, 02:38 WIB

SEOUL,JUMAT-Korea Selatan siap menyerang tempat-tempat peluncuran peluru kendali Korea Utara apabila negara komunis tersebut melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal Korsel yang berada di Laut Kuning.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Korsel Lee Sang-hee kepada parlemen, Jumat (20/2). ”Kami akan melakukan langkah- langkah pencegahan jika sebuah serangan dengan peluru kendali (rudal) dilakukan oleh musuh. Lokasi-lokasi di mana misil itu berada harus diserang lebih dahulu karena hal itu jelas-jelas perbuatan agresi,” tuturnya.

Radio Pemerintah Korut mengatakan, ”sebuah situasi berbahaya” meningkat di Laut Kuning, sambil menambahkan bahwa tidak seorang pun tahu kapan pertikaian militer akan terjadi.

”Kami menyiapkan beberapa sken>kern 351m<ario mengenai provokasi Ko>kern 251m<rut, termasuk di Garis Batas Utara (NLL),” kata Kim Tae-young, Kepala Staf Gabungan Korsel, kepada parlemen, Kamis lalu.

NLL adalah garis batas yang ditarik setelah Perang Korea 1950-1953, tetapi tidak pernah diakui Korut yang menuntut garis itu ditarik lebih ke selatan.

Di tengah ketegangan yang semakin meningkat di Semenanjung Korea, sejak Korut membatalkan semua kesepakatan damai dengan Korsel, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton yang tengah berkunjung ke Korsel, Jumat (20/2), meminta Korut menghentikan provokasi.

Menlu AS memperingatkan, hubungan Korut dengan AS tidak akan bertambah baik sebelum Korut melakukan dialog dengan Korsel dan mengakhiri ambisi-ambisi nuklirnya. ”Korea Utara tidak akan mendapatkan sebuah hubungan yang berbeda dengan Amerika Serikat di saat negara itu terus mencemooh dan menolak dialog dengan Korsel,” ujar Hillary.

Radar dipersiapkan

Sehubungan dengan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea dan informasi mengenai persiapan Korut melakukan uji coba rudal jarak jauh Taepodong-2, AL AS meningkatkan kesiagaan sistem radar Aegis yang berbasis di laut. Meski demikian, AL AS tidak menaikkan tin>kern 401m<gkat kesiagaan rudal-rudal pe>kern 251m<ncegat sebagai respons atas persiapan-persiapan nyata untuk peluncuran dari sebuah fasilitas rudal di pantai timur Korut.

”Mereka tampak serius. Ini bukan gertak belaka. Dan hal itu akan kelihatan seperti sebuah serangan terhadap AS, tetapi tidak akan seperti itu,” ungkap AL AS seperti dilaporkan Fox News.

Pemerintah AS menunjuk Stephen Bosworth sebagai utusan khusus AS yang baru ke forum perundingan enam pihak mengenai masalah nuklir Korut. Bosworth adalah dekan di Fletcher School of Law and Diplomacy, di Tufts University, dan pernah menjadi Duta Besar AS untuk Korsel 1997-2000.

Pemimpin Korut Kim Jong Il yang kesehatannya dikabarkan membaik setelah mendapat serangan stroke Agustus tahun lalu menunjuk tokoh garis keras, Jenderal O Kuk-Ryol, sebagai Wakil Ketua Komisi Pertahanan Nasional.

Kantor berita resmi Korut, KCNA, melaporkan, komisi yang diketuai Kim itu adalah badan paling berkuasa di Korut yang mengontrol 1,1 juta personel militer Korut. Dalam jumpa pers setelah bertemu Menlu Korsel Yu Myung-hwan, Hillary menegaskan, kemakmuran dan demokrasi Korsel berdiri sangat kontras dengan ”tirani dan kemiskinan” di utara. Dia mendesak Korut untuk tidak melanggar resolusi DK PBB dan menghentikan segala bentuk tindakan provokasi.(AP/OKI)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com