Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Juta Orang Lagi Alami Kelaparan Akut

Kompas.com - 10/12/2008, 03:58 WIB

ROMA, SELASA - Target mengurangi setengah dari jumlah penduduk dunia yang kelaparan pada tahun 2015 bakal sulit dicapai. Organisasi Pangan dan Pertanian atau FAO, Selasa (9/12), menegaskan, target ini sulit karena pada tahun ini saja lebih dari 40 juta penduduk dunia bakal mengalami kelaparan akut.

”Pada banyak negara, target dunia mengurangi setengah penduduk dunia yang kelaparan menjadi suatu yang sulit untuk direalisasi,” ujar Direktur Jenderal FAO Jacques Diouf dalam jumpa pers di Roma. Target mengurangi setengah dari penduduk dunia yang kelaparan ini merupakan satu dari Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) yang ditetapkan tahun 2000.

”Ini kenyataan sedih yang tidak bisa diterima pada fajar abad ke-21,” ujar Diouf. ”Bahkan, sasaran pengurangan setengah dari penduduk yang kelaparan pada tahun 2015 tidak bisa diterima secara moral,” tambahnya.

Krisis pangan global

Krisis pangan global telah menambah lebih dari 40 juta orang masuk dalam level kelaparan pada tahun ini. Dengan demikian, total penduduk dunia yang kelaparan menjadi 963 juta orang dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia saat ini.

Diouf yang meluncurkan laporan tahunan soal kerawanan pangan dunia menyebutkan, krisis pangan terutama dialami keluarga miskin, mereka yang tak punya lahan, perempuan kepala rumah tangga. Dalam laporan ”State of Foods Insecurity in World 2008”, Diouf menyerukan negara-negara kaya agar menginvestasikan 30 miliar dollar AS per tahun dalam pertanian. Disebutkan, angka ini hanya sekitar 8 persen dari subsidi pertanian yang dikeluarkan negara maju.

”Sebanyak 30 miliar dollar AS tidak ada apa-apanya dibandingkan subsidi dan dukungan dari negara-negara OECD, tidak ada artinya dibandingkan miliaran dollar AS yang dibelanjakan semua negara sedang membangun guna mengatasi krisis keuangan yang sedang berlangsung,” ujarnya. OECD (Organisasi bagi Pembangunan dan Kerja Sama Ekonomi) beranggotakan 24 negara maju.

”Permintaan (30 miliar dollar AS) ini tidak banyak,” ujarnya. ”Kita tidak mengatakan bahwa petani di negara maju tidak perlu didukung,” ungkapnya. ”Namun, mereka akan didukung dengan cara jangan merusak pasar yang berdampak negatif pada kapasitas petani di negara-negara sedang membangun,” ujar Diouf. Sebab, di negara berkembang tadi ada 923 juta orang yang punya hak untuk mendapat makanan. Ini harus menjadi prioritas.

Diouf mengakui, dia sudah meminta Presiden AS terpilih Barack Obama untuk memimpin tujuan ”mengenyahkan kelaparan dari muka bumi” dengan memulai pertemuan puncak tahun depan. Pertemuan untuk mendapat cara dan upaya memobilisasi dana 30 miliar dollar AS setiap tahun.

”Kami mempelajari sepanjang tahun lalu bahwa keamanan pangan juga merupakan masalah perdamaian dan keamanan di seluruh dunia,” ujar Diouf. ”Kami sudah mengamati kondisi di 20 negara di seluruh dunia yang mengalami kerusuhan karena kelaparan,” tambahnya.

Dijelaskan, sekitar 907 juta orang dari 963 juta orang di seluruh dunia yang mengalami kelaparan ini tinggal di negara-negara sedang membangun. Dan, sekitar 65 persen dari angka mereka yang kelaparan tadi berada di tujuh negara, yaitu Indonesia, China, India, Republik Demokratik Kongo, Banglades, Pakistan, dan Etiopia. FAO tidak merinci berapa banyak dari mereka yang mengalami kelaparan akut ini berada di Indonesia.(Reuters/AFP/ppg)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com