Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Dokter China Sebulan Tangani Kim

Kompas.com - 18/09/2008, 07:06 WIB


SEOUL, RABU-Kondisi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Il diperkirakan tetap serius. Tim dokter dari China yang dikirim ke Korea Utara setelah Kim mengalami stroke, 14 Agustus lalu, masih berada di negara itu sampai sebulan setelahnya.

Surat kabar Korea Selatan, Joong Ang Ilbo edisi Rabu (17/9), menyebutkan, keberadaan tim dokter dari China di Korut mengindikasikan kondisi Kim sangat serius. Alasan lain, untuk mencegah para dokter itu membocorkan informasi soal kesehatan pemimpin berusia 66 tahun itu.

Joong Ang Ilbo, mengutip seorang pejabat intelijen Korea Selatan, menyebutkan, semua dokter itu adalah dokter bedah saraf. Namun, belum ada konfirmasi apakah mereka yang melakukan operasi otak terhadap Kim Jong Il.

Spekulasi mengenai kondisi kesehatan Kim semakin gencar sejak dia tidak hadir dalam parade militer besar, pekan lalu. Seorang pejabat Korsel mengatakan, Kim telah pulih dari operasi dan masih membicarakan urusan-urusan negara.

Laporan lain menyebutkan, kesehatannya akan menghalangi Kim menjalankan negara dalam jangka waktu lama. Sampai saat ini, Kim belum pernah mengumumkan penggantinya.

Surat kabar Chosun Ilbo melaporkan, putra tertua Kim, Kim Jong Nam (37), meninggalkan Pyongyang pada akhir pekan lalu menuju Beijing, China. Selama ini, Jong Nam tinggal di Beijing.

Perdana Menteri Korsel Han Seung-soo mendesak agar spekulasi-spekulasi segera diakhiri. ”Tidak ada yang tahu bagaimana situasi akan berkembang. Kita tidak seharusnya membuat prediksi gegabah karena ini adalah isu sangat penting yang memerlukan persiapan menyeluruh bagi segala kemungkinan,” katanya.

”Anda seharusnya tidak memprovokasi Korea Utara dengan mengungkapkan lebih banyak informasi atau intelijen daripada yang diperlukan,” ujar Han.

Kim tampil di hadapan publik terakhir kali pada 14 Agustus saat mengunjungi sebuah unit militer. Surat kabar pro-Pyongyang menyebutkan, bukan hal luar biasa jika aktivitas Kim tidak disiarkan saat terjadi ketegangan di Semenanjung Korea. (afp/fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com