Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Tabung RSUP Sanglah Rp 80 Juta

Kompas.com - 12/09/2008, 13:55 WIB

DENPASAR, JUMAT — Bayi tabung, program unggulan dari ilmu kedokteran dan kandungan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, yang dikembangkan sejak lima tahun lalu mampu melahirkan 15 bayi.
    
"Keberhasilan bayi tabung tersebut mencapai 33 persen, prestasi yang cukup bagus pada tahap-tahap awal mengembangkan teknologi baru di bidang kedokteran," kata Kepala Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah Prof Dr dr Ketut Suwiyoga SPOG di Denpasar, Jumat.
    
Ia mengatakan, program bayi tabung itu secara tidak langsung mendukung program keluarga berencana (KB), yakni membantu pasangan suami-istri untuk mendapatkan anak. Kegiatan tersebut sangat membantu pasangan usia subur yang mempunyai gangguan pada sistem reproduksi. Selama ini beberapa di antaranya berhasil mempunyai anak berkat program bayi tabung.
    
Pelayanan yang telah dilakukan di RSUP Sanglah selama ini meliputi sperma analisis, transvaginal sonografi, washing, hidrotubasi, dan drilling. Bayi tabung yang masih dalam payung penelitian dengan tenaga-tenaga dokter yang andal dan profesional dalam memasuki tahun ke-6, mulai Januari 2009 akan lebih diintensifkan pelaksanaannya dengan menerapkan konsep komersialisasi.
    
Ketut Suwiyoga menjelaskan, pasangan suami-istri peserta program bayi tabung umumnya dari kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas karena dibutuhkan biaya sedikitnya Rp 38 juta. "Setelah konsep bayi tabung tanpa subsidi tentu memerlukan biaya yang lebih banyak, yakni sekitar Rp 80 juta," ujar  Ketut Suwiyoga.
    
Program bayi tabung RSUP Sanglah Denpasar dari segi sarana, prasarana pendukung, dan tenaga profesional hampir sama dengan program bayi tabung yang diterapkan rumah sakit di Surabaya dan Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com