Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedofil Berkeliaran Memangsa Bocah Asia

Kompas.com - 06/05/2008, 18:53 WIB

LYON, SELASA - Badan kepolisian internasional, Interpol, mengajukan bantuan masyarakat internasional untuk membantu melacak seorang pria yang diduga telah menargetkan sejumlah bocah di Asia Tenggara sebagai korban penyimpangan seksualnya. Ini merupakan kali kedua Interpol mengajukan secara langsung kepada masyarakat internasional untuk membantu mengindentifikasi seorang tersangka pedofil.

Meskipun telah menjalankan investigasi selama 2 tahun, Interpol dan beberapa badan kepolisian lainnya belum berhasil menentukan identitas, kewarganegaraan serta keberadaan dari tersangka pedofil ini. Dari foto yang disebarluaskan oleh Interpol diperkirakan tersangka pedofil itu berusia 40an akhir atau awal 50an tahun.

"Komunitas penegakan hukum di seluruh dunia telah berupaya maksimal untuk meringkus pria yang jelas-jelas menargetkan mangsanya dari kalangan anak-anak ini. Kami memohon publik membantu mengindentifikasi predator tersebut dan melindungi anak-anak lain yang berpotensi dijadikan korbannya," kata Ronald Noble, Sekretaris Jenderal Interpol, dalam pernyataannya di Lyon, Perancis.

Pihak Interpol mengaku telah menemukan beberapa foto seorang pria yang menunjukkannya aksi kejahatan seksualnya terhadap sekitar 3 bocah berusia antara 6 hingga 10 tahun. Ketiga bocah itu berasal dari Asia Tenggara walaupun pihak Interpol menolak menyebutkan dari negara mana. Interpol yakin foto-foto tersebut diambil antara bulan April hingga Mei 2001.

"Ada sekitar 3 anak laki-laki di beberapa foto, tetapi mungkin jumlah anak-anak korban pedofil ini kemungkinan bisa lebih dari 3," jelas Kristin Kvigne, asisten direktur divisi Interpol untuk perdagangan manusia, dalam sebuah wawancara.

Pihak kepolisian membongkar kasus tersebut pada Maret lalu saat beberapa foto tersangka pedofil itu ditemukan pada perangkat keras komputer dari seorang pria lain yang diringkus di Norwegia dengan tuduhan kasus pedofil. Polisi kemudian mengadakan pemeriksaan silang untuk menentukan apakah terdapat kesamaan antara beberapa foto lain yang ditemukan di Internet dengan pria tersangka pedofil yang belum diketahui identitasnya itu.

Pada bulan Oktober 2007, seorang tersangka pedofil, Christopher Paul Neil (32), diringkus di Thailand tepat 11 hari setelah Interpol mengeluarkan permohonan terhadap masyarakat internasional untuk membantu menangkapnya. Guru dari Kanada tersebut telah disidang pada 19 Maret 2007 dengan tuduhan melakukan kejahatan seksual terhadap seorang bocah berusia 9 tahun.

Identitas Neil terbongkar setelah beberapa fotonya yang diekspos di Internet disebarkan oleh Interpol. Semula Neil menyamarkan foto wajahnya dengan teknik digital, namun polisi berhasil menyingkap penyamaran wajah itu sebelum menyebarkannya secara luas ke publik.

Sementara pria tersangka pedofil yang belum diketahui identitasnya dan menjadi buronan Interpol saat ini tidak berupaya menutupi mukanya dalam beberapa foto yang disita dari sebuah komputer di Norwegia. Menurut beberapa anggota Interpol, pedofil terkadang tidak menyembunyikan identitas mereka agar tidak dicurigai gerak-geriknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com