DEN HAAG,SELASA - Organisasi bantuan Dokter Tanpa Perbatasan (MSF) cabang Belanda memastikan bahwa tiga pegawainya - seorang dokter Kenya, seorang Perancis dan seorang supir Somalia - termasuk diantara mereka yang tewas dalam ledakan di Somalia selatan, Senin.
"MSF mengkonfirmasi dengan sangat sedih bahwa tiga pekerjanya tewas di Kismayo. Korban-korban itu terdiri dari seorang dokter Kenya, seorang ahli logistik Perancis dan seorang supir Somalia," kata MSF-Holland dalam siaran persnya.
MSF (Medecins Sans Frontieres) juga mengatakan, seorang pegawai lagi cedera dalam ledakan di kota pelabuhan selatan itu. Saksi mata mengatakan, satu orang lagi yang sedang lewat tewas dalam ledakan tersebut.
Organisasi bantuan itu mengatakan bahwa mayat mereka, korban yang cedera dan pegawai-pegawai internasional yang lain telah diungsikan ke Nairobi, Kenya.
"Keadaan pasti seputar insiden itu masih belum jelas. Prioritas MSF saat ini adalah membantu para pengungsi dan keluarga korban," kata pernyataan itu.
Sebelumnya,diberitakan bahwa empat orang, termasuk dua pekerja bantuan asing, tewas Senin dalam satu ledakan di kota Kismayo di Somalia selatan.
Seorang warga setempat yang berada di dekat tempat terjadinya ledakan mengatakan kelompok itu sedang naik mobil kembali dari rumah sakit dan kembali ke rumah mereka ketika sebuah bom di tepi jalan menghantam mobil mereka."
"Satu pria putih...satu orang Kenya dan sopir mereka tewas, dan juga seorang wartawan setempat yang sedang lewat," ia mengatakan.
Kantor regional MSF memastikan bahwa insiden telah terjadi di Kismayo tapi tidak dapat mengeluarkan informasi lagi. Seorang dokter di rumah sakit Kismayo mengatakan mayat dua orang asing dan dua Somalia telah dibawa masuk dan menambahkan bahwa satu orang Kenya lainnya telah dirawat karena terluka.
Dalam setahun terakhir, negara Tanduk Afrika yang resah itu telah menjadi semakin berbahaya bagi warga Somalia dan sama bagi orang asing.